Laman

Jumat, 29 Agustus 2014

putra tugas

Letak geografis Belanda yang dekat dengan Inggris menyebabkan Napoleon Bonaparte merasa perlu menduduki Belanda. Pada tahun 1806, Perancis (Napoleon) membubarkan Republik Bataaf dan membentuk Koninkrijk Holland (Kerajaan Belanda). Napoleon kemudian mengangkat Louis Napoleon sebagai Raja Belanda.
Karena Indonesia berada di bawah ancaman Inggris yang berkuasa di India, Napoleon membutuhkan orang yang kuat dan berpengalaman militer untuk mempertahankan jajahannya di Indonesia. Oleh karena itu, Louis Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal di Indonesia. Daendels mulai menjalankan tugasnya pada tahun 1808 dengan tugas utama mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris.
A. Kebijakan Pemerintahan Herman W. Daendel
Sebagai seorang revolusioner, Daendels sangat mendukung perubahan-perubahan liberal. Beliau juga bercita-cita untuk memperbaiki nasib rakyat dengan memajukan pertanian dan perdagangan. Akan tetapi, dalam melakukan kebijakan-kebijakannya beliau bersikap diktator sehingga dalam masa pemerintahannya yang singkat, yang diingat rakyat hanyalah kekejamannya. Pembaruan-pembaruan yang dilakukan Daendels dalam tiga tahun masa jabatannya di Indonesia adalah sebagai berikut.
I.) Bidang Birokrasi Pemerintahan
1. Dewan Hindia Belanda sebagai dewan legislatif pendamping gubernur jenderal dibubarkan dan diganti dengan Dewan Penasihat. Salah seorang penasihatnya yang cakap ialah Mr. Muntinghe.
2. Pulau Jawa dibagi menjadi 9 prefektuur dan 31 kabupaten. Setiap prefektuur dikepalai oleh seorang residen (prefek) yang langsung di bawah pemerintahan Wali Negara. Setiap residen membawahi beberapa bupati.
3. Para bupati dijadikan pegawai pemerintah Belanda dan diberi pangkat sesuai dengan ketentuan kepegawaian pemerintah Belanda. Mereka mendapat penghasilan dari tanah dan tenaga sesuai dengan hukum adat.
II.) Bidang Hukum dan Peradilan
1. Dalam bidang hukum, Daendels membentuk 3 jenis pengadilan.
* Pengadilan untuk orang Eropa.
* Pengadilan untuk orang pribumi.
* Pengadilan untuk orang Timur Asing.
Pengadilan untuk pribumi ada di setiap prefektuur dengan prefek sebagai ketua dan para bupati sebagai anggota. Hukum ini diterapkan di wilayah kabupaten, sedangkan di wilayah prefektuur seperti Batavia, Semarang, dan Surabaya diberlakukan hukum Eropa.
2. Pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu, termasuk terhadap bangsa Eropa sekalipun. Akan tetapi, Daendels sendiri malah melakukan korupsi besar-besaran dalam penjualan tanah kepada swasta.
III.) Bidang Militer dan Pertahanan

Peta jalur Anyer-Panarukan yang dibangun atas perintah Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Rakyat melakukan pembuatan jalan ini dengan kerja paksa atau roti, ehh... Rodi!

Dalam melaksanakan tugas utamanya untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, Daendels mengambil langkah-langkah berikut ini.
1. Membangun jalan antara Anyer-Panarukan, baik sebagai lalu lintas pertahanan maupun perekonomian.
2. Menambah jumlah pasukan dalam angkatan perang dari 3000 orang menjadi 20.000 orang.
3. Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang. Hal itu dilakukan karena beliau tidak dapat mengharapkan lagi bantuan dari Eropa akibat blokade Inggris di lautan.
4. Membangun pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon dan Surabaya.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   Kebijakan kebijakan daendles di Nusantara dan Persoalan/hambatan yang dihadapi Daendels.
Pemerintahan daendles di nusantara tidak lama hanya dari tahun 1808 hingga 18011. Karena hanya di tugaskan sebentar dan harus membenahi masalh yang begitu besar dan sangat mendesak akhirnya deandles memimpin dengan otoriter, dengan cara otoriternya yang demikian ia sanggup menambah serdadu dari sekitar 2.000 menjadi 18.000 dengan cara menjadikan rakyat pribumi sebagai serdadu. Itulah pertama kalinya nusantara mengenal didikan secara meliter gaya eropa.
Kebijakan kebijakan deandles dan dampaknya yaitu :
Ø  Pertama, Daendles mengawali pemerintahanya dengan kebijakan memberantas system feudal atau dengan kebijakan mengenai system penyamaan derajat (gelijkstelling). Dari kebijakn ini banyak terjadi pertentangan pertentangan di kalangan kaum bangsawan pribumi. Ini di karenakan deandles mengambil kebijakan status raja raja pribumi yang sebelumnya dianggap sebagai sekutu diturunkan menjadi pegawai biasa dan raja raja tersebut merasa di rendahkan oleh deandles menimbulkan perlawan perlawan kaum bangsawan kerajaan pribumi, namun deandles tidak mau memberi ampun perlawanan yang paling keras terjadi di banten oleh kesultanan banten.
Ø  Kedua  memperkuat pertahan meliter yang ada di hindia belanda. Seperti yang saya uraikan diatas deandles mampu menambah serdadu serdadunya dengan cara merekrut orang orang pribumi. Resminya serdadu serdadu yang asli pribumi ini masuk menjadi serdadu suka rela dengan cara orang orang pribumi di iming imingi dengan pangkat tinggi dan status social yang lebih terhormat dan memperoleh pengakuan derajat sama dengan eropa, hal ini mengakibatkan banyak sekali orang pribumi menjadi serdadu serdadu belanda. Namun  dalam praktiknya jika ada yang menolak menjadi serdadu belanda deandles selalu menggunakan kekerasan hal ini mengakibatkan bentrokan bentrokan, seperti yang terjadi di Manado. Namun dengan bertambahnya serdadu belanda ini maka kebutuhan pakaian militer dan persenjataan militer bertambah dan hal ini diatasi deandles dengan cara memaksa rakyat pribumi yaitu petani di paksa memintal benang dan menenun kain, pabrik alat alat dapur di gresik di ubah menjadi pabrik bedil dan pembuat gamelan di semarang di paksanya untuk membuat mesiu.\
Ø  Dan berikutnya deandles membangun jalan raya anyer-panarukan yang terkenal dengan de grote postweg dengan cara kerja paksa jaln raya ini dilengkapi dengan 12 pasenggrahan dari ujung ke ujung akibat dibangunya jalan sarana tersebut anyar panurakan dapat di tempuh dengan 6 hari yang sebelumnya bernulan bulan lamnya
Ø  Dan pemindahan pusat pemerintahan yang semulanya di bagian kota tua Batavia ke weltevreden (Menteng sekarang). Kantor pemerintahan yang baru di bangun di pinggir waterlooplein (lapangan banteng) dan tempat latihan serdadu serdadunya di Koningsplein ( lapangan merdeka sekarang)
Namun seluruh kebijakan kebijakan deandles itu memerlukan biaya  yang sangat mahal dan hubungan hindia belanda dan eropa terputus karena blockade oleh inggris yang mengakibatkan hasil bumi banyak bertumpuk dan membusuk dan mengakibatkan kas hindia belanda berkurang terpaksa atau mungkin juga di sengaja deandles menghidupkan kebiasan lama voc yaitu menjual tanah kepada partikelir (particuliere landrijen­) dan memberikan kepada pembelinya hak pertuanan. Pembayaranyapun boleh dicicil dan hasil dari lahan tersebut dijadikan anggunan. Misalnya yang di jual deandles kepada pengusaha china. Saking mudahnya membeli tanah itu akhirnya di kenal dengan Probolinggo-Papier harganya mencapai 3.5 juta gulden dan menaikan kuata produksi dan menurukan harga pembelian di wilayah nusantara dan Deandles tidak malu malu meminta uang secara paksa namun deandles menyebutnya peminjaman (leningen) namun rakyat pribumi lebih suka menyebutnya peminjaman paksa.
            Deandles memang menjamah nusantara denagan tangan besi bangsa belandapun diperlakukanya demikian dan masyarakat pribumi sering menyebutnya GUpernur Guntur karena suka menyombongkan diri dengan pangkat nya dan tanpa di sadarai bangsa pribumi dengan kepemimpinan deandles meletakan dasar dasar kebangsaan Indonesia kelak. Inilah tiga jalur integrasi yaitu administrasi kekuasaan, ekonomi dan kebudayaan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar